Sukses

MotoGP Inggris: Casey Stoner Komentari Masa Depan Marc Marquez di Repsol Honda, Bertahan atau Pindah Tim?

Eks pembalap Repsol Honda Casey Stoner mengomentari kiprah Marc Marquez dengan Repsol Honda. Dia pun beri pendapat soal masa depan pembalap asal Spanyol itu jelang MotoGP Inggris.

Liputan6.com, Jakarta Eks pembalap Repsol Honda, Casey Stoner bicara soal juniornya Marc Marquez yang saat ini kelimpungan di tim berlogo kepak sayap ini. Marquez gagal finis di 8 seri MotoGP yang sudah digelar di 2023.

Secara total, Marquez sudah direcoki banyak masalah sejak 2020 ketika dirinya jatuh di MotoGP Jerez. Sejak saat itu, Marquez dan Repsol Honda tak pernah berprestasi lagi di MotoGP.

Masalah ini pun membuat Marquez digosipkan untuk meninggalkan Repsol Honda. KTM dan Ducati menjadi dua tim yang selalu dikaitkan dengan Marc Marquez.

Stoner yang tinggalkan Repsol Honda pada 2013 ini pun komentari masa depan Marquez. Menurut dia, banyak hal yang menentukan masa depan Marquez.

"Buat saya ini tergantung dengan komitmen Honda kepada Marquez," ujar Stoner seperti dikutip speedweek.

"Dan seberapa jauh Honda mau memberi kompensasi untuk Marquez. Namun sulit untuk menebak apa yang akan Honda lakukan kepada dia."

 

2 dari 4 halaman

Casey Stoner: Orang Luar Tidak Tahu Solusi Terbaik

 

Casey Stoner mengaku pada dasarnya dia tidak tahu apa yang terbaik untuk Marquez. Sebagai orang luar, Stoner mengatakan hanya Marquez yang tahu apa yang terbaik untuk dirinya.

"Jadi ini tergantung kepada Marc Marquez. Dia harus memutuskan apakah dia ingin menunjukkan komitmen kepada Honda atau dia ingin gabung pabrikan lain," ujarnya.

"Tak mungkin buat orang luar tahu apa solusi yang benar."

 

3 dari 4 halaman

Dominasi MotoGP Disebut Sudah Bergeser ke Eropa

 

KTM menjadi pabrikan yang paling mungkin rekrut Marquez kalau bersedia pergi. KTM dan Marquez sama-sama disponsori minuman berenergi Red Bull sebagai sponsor dan ingin menambah jumlah motor di grip pada MotoGP 2024.

Gairah KTM juga memperlihatkan kalau dominasi di MotoGP kini sudah bergeser ke Eropa.

"Saya paham mengapa pabrikan Jepang memperlihatkan komitmen yang kurang besar dibandingkan Eropa. Tahun lalu Fabio Quartararo kalah tipis di perebutan juara," ujarnya.

"Mereka melakukan segalanya agar bisa meraih gelar kedua beruntun. Saya pikir dominasi Ducati musim lalu sudah membuat motivasi Yamaha hilang."

 

4 dari 4 halaman

Kondisi Sulit untuk Pabrikan Asia di MotoGP

 

Kondisi sulit membuat pabrikan Asia kesulitan untuk berkembang di MotoGP saat ini. Namun Stoner yakin Honda dan Yamaha akan temukan cara untuk kembali.

"Di tengah kondisi seperti sekarang, sulit bagi pabrikan untuk menemukan motivasi lagi, sejak keseimbangan kekuatan disebar secara tidak merata," ujarnya.

"Tapi harus diingat, Honda dan Yamaha akan selalu menemukan cara untuk bangkit pada akhirnya."